Ingin Mencoba Menjadi Reseller atau Dropshipper? Pertama Kenali 5 Perbedaan Ini

Bisnis online memang sedang trend saat ini. Bagi yang ingin mencoba menjalankannya tapi tidak punya modal banyak jangan berkecil hati. Anda tahu bahwa ada dua pilihan untuk mencoba mempertahankan bisnis online.

Mungkin Anda pernah mendengar tentang sistem penjualan kembali dan pengiriman langsung. Apa ini dan bagaimana cara kerjanya?

Untuk menjadi reseller dan dropshipper, Anda perlu mengetahui lima pengetahuan dasar berikut ini.

Tips Menjadi Reseller atau Dropshipper

1. Modal

Dari perspektif sistem permodalan, reseller harus memiliki modal awal untuk stok barang. Namun, modal awal bisa disesuaikan dengan kemampuan dan jumlah bahan yang akan disimpan.

Pada saat yang sama, pengirim tidak membutuhkan dana awal. Hal ini dimungkinkan karena mereka tidak memiliki persediaan barang.

Dana yang dibutuhkan hanyalah kredit atau kuota internet untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan pemasok

2. Stok barang

Reseller akan membeli barang sebagai persediaan dalam jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan supplier.

Biasanya reseller akan menghubungi supplier untuk menentukan berapa barang yang harus dibeli untuk mendapatkan harga murah.

Pada saat yang sama, untuk sistem pengiriman langsung, tidak perlu menyimpan barang dari pemasok. Sistem penjualan langsung hanya akan fokus pada pencarian konsumen.

Saat menerima pesanan dari konsumen, pengirim akan segera meneruskan detail pesanan dan pengiriman ke pemasok.

3. Strategi pemasaran

Distributor dapat menyediakan barang langsung ke pelanggan potensial. Ini karena reseller langsung memegang persediaan barang yang ingin dijual.

Pada saat yang sama, pengirim langsung tanpa inventaris hanya dapat merilis produk ke calon pelanggan dan menjualnya ke calon pelanggan.

Biasanya, mereka menawarkan produk melalui media sosial, grup obrolan, atau situs web.

4. Keuntungan

Dari segi keuntungan, reseller akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada pengirim langsung.

Baca Juga  Peluang Bisnis Franchise Yang Inovatif dan Prospektif

Hal ini karena dengan membeli inventori langsung dari supplier, reseller bisa mendapatkan harga yang lebih bersaing dibanding reseller.

5. Risiko kerugian

Penjualan kembali memiliki risiko kerugian yang lebih tinggi daripada sistem transportasi langsung. Resiko ini berasal dari persediaan barang yang mereka miliki.

Masih ada kemungkinan barang yang ada tidak akan dijual. Tentunya hal ini dapat mencegah terjadinya kehilangan dana.

Sistem dropship atau penjualan langsung tidak akan mengalami kerugian akibat persediaan karena penjualannya yang buruk. Ini karena penjual langsung hanya fokus mencari konsumen yang tidak memiliki inventaris.

Leave a Comment